Ilustrasi: deimon.pun.bz |
Kemarin ketika malam
Agustusan, Ayahku diam saja di kamarnya tidak keluar. Nggak tau kenapa alasannya?
Setelah
aku samperin ternyata masuk angin dan minta dikerokin. Ya sudah dikabulkan saja keinginannya, “Mana duit
logam… mana duit logam.” Aku mulai bergerilya mencarinya.
Tujuh
penjuru mata angin diubek-ubek hingga akhirnya aku menemukan juga uang logam Rp
1000,- yang bergambar angklung.
Setelah
dibaluri kayu putih, aku pun mulai mengerok punggungnya. Tidak sampai
membuatnya merah banget, hanya sampai terbentuk garis-garis merah saja yang
memanjang. Setelah ukiran tulang ikan terbentuk dibagian punggungnya, aktivitas
kerokannya aku hentikan. Tidak lupa aku sodorkan pula Tolak Angin cair agar
diminumnya. Begitupula dengan keesokan paginya, aku kasih lagi satu sachet
Tolak Angin. Alhamdulillah kondisi tubuh beliau sudah segar kembali.