11 September 2009

ALarm SaHur....



Tidit.. tidit... tidit.. terdengar suara alarm dari balik hape gsm.
“Hooeemm....” gue mulai menarik keatas mata yang sudah tertutup rapat selama enam jam. Gue lalu mulai meraba-raba berusaha meraih hape yang sengaja disimpen dekat bantal agar suara alarm yang tersetting di hape bisa terdengar dengan jelas.

Dilayar hape itu tertulis angka digital 03:00, ternyata gak terasa udah jam tiga subuh lagi. Pada layar hape tersebut dibawah sebelah kiri tertulis kata “berhenti” dan sebelah kanan “menunda”. Maksud dari kedua tulisan itu adalah apakah kita mau menghentikan bunyi alarm atau ingin menundanya agar setelah beberapa menit dapat berbunyi kembali.
“Oke kalo begitu, gue pilih menunda aja,” setelah itu gue tidur lagee....

Namun baru beberapa menit kemudian terdengar kembali suara alarm hape berbunyi dan kali ini berasal dari hape yang cdma.
“Hooeemm... baru juga merem udah bunyi lagi, yang ini alarmnya matiin aja ah,” lalu alarm hape cdma ini gue matiin untuk selamanya dan tentunya gue lalu tidur lagee...

Selang beberapa menit kemudian terdengar kembali suara alarm hape berbunyi dan kali ini berasal dari hape yang gsm lagi.
“Hooeemm... masih ada waktu, tidur lagi ah,” lalu dari hape gsm itu dipilihlah menu menunda agar dapat berbunyi kembali lagi nanti dan tentunya gue lalu tidur lagee...

Suara alarm berbunyi kembali setelah beberapa menit kemudian dan masih berasal dari hape gsm karena hape yang cdma bunyi alarmnya udah di nonaktifin.
“Hooeemm... tambahin beberapa menit lagi ah,” lalu dari hape gsm itu dipilihlah menu menunda kembali dan tentunya gue lalu tidur lagee...

Lagi-lagi suara alarm hape berbunyi, seperti biasanya menu menunda tetap menjadi pilihan dan tentunya setelah itu gue tidur lagee...

Begitu seterusnya.... “Bangun tidur....tidur lagee... bangun tidur...tidur lagee.... banguuuun...... tidur lagee.....” ai luph yu puul...ha..ha..ha... (saraf nie anak)

“Tok....tok...tok...” nah yang ini bukan suara alarm, tapi suara ketukan pintu kamar yang digedor adek gue dengan irama ¾.

Mata pun terbuka dan langsung bangkit dari atas kasur. Alarm hape diberhentikan walaupun belum sempat mengeluarkan suaranya kembali dan gue langsung keluar kamar menuju meja makan untuk makan sahur.

Ternyata gedoran pintu adek gue lebih ampuh dibandingkan dengan suara alarm hape yang bertubi-tubi........

0 komentar: